Senin, 03 November 2008
Penjelasan Foto
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Bioma ini meliputi daerah aliran dungai Amazone-Orinaco, Amerika tengah, sebagian besar di Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan Lembah Kongo di Afrika.
Gambar di atas merupakan salah satu gambar hutan hujan tropis yang berada di Indonesia yaitu hutan pinus yang terletak di daerah Situ Patengan Ciwidey Bandung.
Jenis flora pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus species tumbuhan. Pohon-pohon uatama dapat mencapai ketinggian 20-40m dengan cabang-cabang yang berdaun lebat sehungga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Ciri-ciri daerah hutan tropis :
1. Curah hujanya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu 200-225cm/tahun.
2. Matahari bersinar sepanjang waktu.
3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4. Di bawah Kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dengan malam hari.
Narasi Persebaran Tumbuhan Di Muka Bumi
Bioma-bioma umumnya ditentukan oleh fegetasi atau tumbuhan yang dominan. Hal ini cebderung mencerminkan iklim yang umum dari area tersebut. Ada berbagai macam bioma di dunia, yaitu gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, savana, hutan musim, hutan lumut, hutan taiga, hutan tundra, dan hutan bakau.
Mcam-macam bioma :
1. Gurun (Padang Pasir), bioma ini terdapat di Afrika, Amerika, Australia, dan Cina.
2. Padang Rumput, membentang mulai dari daerah tropis, sampai dengan daerah yang beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan. Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia.
3. Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah tropis dan subtropis, contoh di Amerika Selatan (Brazil), Asia (termasuk Indonesia), dan Afrika.
4. Hutan Gugur (Decidous Forest), bioma ini terdapat di Amerika Serikat, Asia Timur, Eropa Barat, dan Chili.
5. Savana, terdapat di katulistiwa, berkembang dengan baik di Afrika dan Amerika Selatan. Savana terdapat juga di India, Asia Selatan, Australia dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB).
6. Hutan Musim, Bioma ini terdapat di daerah tropis. Selain hutan tropis, terdapat pula hutan musim.
7. Hutan Lumut, hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas ketinggian kondensasi uap air.
8. Hutan Taiga/Hutan Homogen, kebanyakan terdapat di daerah antara subtropis dengan di daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada.
9. Hutan Tundra, bioma ini terletak di kawasan kutub utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub.
10. Hutan Bakau/hutan Mangrove, Hutan Bakau/Hutan Mangrove banyak ditemukan disepanjang pantai yang landai di daerah tropis dan subtropis.
Tugas Jawaban Soal-Soal UTS Media Pembelajaran Geografi
NIM : 0705436
Kelas : B
Jawaban Soal – Soal Ujian Tengah Semester
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mangajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mangajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatiakan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mampengaruhi iklim, kondisi, dan linhkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemekaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar , dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpiasahkan oleh proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Keefektifan penyajian pelajaran melalui multimedia seperti inimemerlukan perhatian khusus kepada faktor-faktor seperti berikut ini :
a. Sajikan konsep-konsep dan gagasan-gagasan satu persatu . [esan yang lebih dari satu baik melalui visual maupun verbal akan membagi perhatian siswa sehingga pesan itu akhirnya tidak terserap oleh siswa.
b. Gunakan bidang penayanga dilayar untuk tujuan-tujuan tertentu untuk menyampaikan pesan materi pelajaran.
c. Susunlah unsure-unsur gamber tersebut dan aturlah hubungan atara unsure-unsur tersebut, dengan pertimbangan bahwa pesan utama diletakan ditengah-tengah layar dan informasi lainya pada ruang disis ruangan.
d. Pilihlah slide yang berkualitas baik menurut teknis dan estetis.
e. Pilihlah music yang dapat menyentuh perasaan untuk penyajian.
f. Gunakan efek suara asli untuk memberikan bayangan realism dalam penyajian.
g. Jangan terlalu banyak narasi, biarkan gambar-gambar yang menyajikan informasi atau pesan-pesan.
h. Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan membuat penyajian lebih dinamis.
Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran slide tape yang sederhan adalah sebagai berikut :
§ Menganalisis karakteristik siswa.
§ Menetapkan tujuan pembelajaran
§ Guru telah memiliki gagasan yang jelas bagaimana penyajian itu akan digabungkan ke dalam rencana pembelajaran secara keseluruhan.
§ Dengan menggunakan karakter indeks (ukuran 8 x 14 cm), buatlah sketsa kasar gambar visual yang muncul pada saat membayangkan bagian-bagian utama isi pelajaran.
§ Pada bagian sketsa tulislah pernyataan singkat yang dapat menangkap butir inti yang ingin disajikan.
§ Buatlah satu kartu gagasan yang menuntun kedalam kandungan isi yang baru saja dibuat sketsanya, kemudian buatlah yang lain mengikuti pertama (urut-urutan). Ini akan membangun rantai hubungan antara gagasan-gagasan yang membentuk keseluruhan dan kesatuan pelajaran itu.
§ Jika sudah tidak ada lagi gagasan dalam mata rantai pertama, pindahkan ke gagagsan utama yang ke dua yang belum masuk kedalam urutan rantai di atas.
§ Aturlah kartu-kartu menurut urutanya yang logis.
§ Edit dan revisi kartu-kartu rencana tadi dengan mempertimbangkan aspek keperaktisanya.
11. Apa yang dimaksud dengan naskah media, dan bagai mana cara pembuatanya?
Cara pembuatan naskah audio :
Tahapan pertama adalah berawal dari ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan synopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau reviu naskah, revisi naskah sampai naskah siap untuk diproduksi.
Tahap kedua dalam pengembangan naskah adalah mengumpulkan data dan informasi untuk membuat, melengkapi dan memperkaya naskah tersebut. Mengumpulkan bahan ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji literature, melakukan survey sederhana atau juga terlebih dahulu dilakukan penelitian secara mendalam.
Misalnya jika kita akan membuat media video dokumenter tentang kehidupan suku asmat di Irian Jaya. Pada saat kita membuat naskah, maka selain kita mempelajari bukunya mungkin lebih baik kita melakukan observasi langsung ke lokasinya, berdialog, mengamati dan informasi yang kita peroleh sebagai bahan untuk membuat naskah.
Tahapan ketiga adalah membuat sinopsis dan treatment. Sinopsis secara singkat dapat diartikan sebagai ringkasan program atau ringkasan cerita. Sinopsis ini diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok materi yang digarap. Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai dan menentukan persetujuannya. Sedangkan treatment merupakan pengembangan dari synopsis. Sinopsis dan treatment khususnya dibuat untuk media sound slide, film, video, program media audio. Treatment agak berbeda dengan synopsis, treatment mencoba memberikan uraian ringkas deskriptif tentang bagaimana suatu episode cerita atau rangkaian peristiwa pembelajaran nantinya akan digarap.
Tahapan keempat adalah penulisan naskah atau scenario.
Tahapan kelima adalah pengkajian/review.
12. Tuliskan format penyajian informasi dalam media audio?
Media video adalah media yang menyajikan informasi dalam bentuk suara dan visual. Unsur suara yang ditampilkan berupa narasi, dialog, sound effect dan musik, sedangkan unsure visual berupa gambar/foto diam (still image), gambar bergerak (motion picture), animasi dan teks.
Format naskah
Dalam pembuatan program film maupun video, skrip atau naskah program ini merupakan daftar rangakaian peristiwa yang akan dipaparkan gambar demi gambar dan penuturan demi penuturan menuju tujuan perilaku belajar yang ingin dicapai. Format penulisan skrip untuk program film dan program video pada prinsipnya sama, yaitu dalam bentuk halaman berkolom dua, sebelah kiri untuk menampilkan bentuk visualisasinya dan sebelah kanan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan suara termasuk dialog, narasi, music maupun efek suara. Tujuan utama suatu naskah program atau skrip sebagai peta atau pedoman bagi sutradara dalam mengendalikan penggarapan substansi materi ke dalam suatu program. Oleh karena itu skrip yang baik akan dilengkapi dengan tujuan, sasaran, synopsis dan treatment.
Skenario
Skenario sangat bermanfaat bagi teknisi dan kerabat produksi yang akan melaksanakannya dengan tanggung jawab teknis operasional. Petugas yang dibutuhkannya antara lain editor/penyunting gambar, kameramen, pencatat adegan, soundman, dll. Pengaruh lain yang juga akan tercermin dalam penulisan skenario adalah beda dalam pendekatannya. Dengan singkat, scenario untuk program video mempergunakan istilah-istilah atau bahasa produksi dan petunjuk-petunjuk teknis operasional bagi kerabat dan teknisi produksi.
Petunjuk pengambilan gambar
Petunjuk pengambilan gambar adalah posisi pengamnbilan oleh kamera pada objek yang diambil. Secara mendasar terdapat 3 cara pengambilan, yaitu:
1. Long shot (LS) yaitu pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala dimensi dan perbandingannya.
2. Medium Shot (MS) yaitu pengambilan yang memperlihatkan pokok sasarannya secara lebih dekat dengan mengesampingkan latar belakang maupun detail yang kurang perlu.
3. Close-up (CU) yaitu pengambilan yang memfokuskan pada subjeknya atau bagian tertentu. Kadang-kadang orang masih menambahkan dua lagi, yaitu XLS (extreme long shot) dan XCP (extreme close up). Sedangkan diantara LS dan CU ditambahkan MLS (medium long shot) dan MCU (mediup close-up) diantara MS dan CU.
Untuk membuat naskah audi yang baik adalah terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur tersebut dapat dikombinasikan dalam naskah dengan baik. Unsur yang dimaksud adalah ;
Naratif atau suara yang dihasilkan manusia baik dalam bentuk sajian dalam bentuk informasi oleh narator, dialog antar pemain ataupun monolog. Yng perlu diperhatikan adalah bahasa. Bahasa yang digunakan dalam program audio adalah bahasa percakapan, bahasa lisan dan bukan bahasa buku atau bahasa tulisan.
Musik merupakan bagian penting dalam program audio setelah narasi. Musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong siswa untuk memudahkan mencerna informasi. Selain itu juga music menimbulkan ketertarikan siswa mengurangi kebosanan. Dengan music juga dapat mempengaruhi kejiwaan pendengarnya. Denagn demikian diperlukan pemilihan musik yang sesuai, yaitu:
a. Musik tema yaitu musik yang menggambarkan watak atau situasi tertentu sesuai dengan program sajian. Musik tema dibuat secara khas, harus berbeda dengan musik yang sudah ada sehingga menjadi icon cirri khas dari sebuah program audio.
b. Musik transisi yaitu music yang digunakan untuk menghubungkan dua adegan, durasi musk ini tidak perlu panjang cukup 15-20 detik.
c. Musik jembatan yaitu music yang hamper mirip fungsinya dengan musik transisi. Terutama digunakan untuk menandai perpindahan antara adegan yang situasinya berbeda.
d. Musik latar belakang yaitu music yang digunakan untuk memperkuat sebuah situasi tertentu.
Membuat naskah audio diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah teknis, yaitu:
1. Announcer (ANN): pihak yang member informasi tentang suatu acara yang akan disampaikan.
Membuat naskah audio diperlukan pengetahuan tentang istilah-istilah teknis, yaitu:
2. Narrator (NAR): menginformasikan sajian materi.
3. Musik
4. Sound effect (FX) adalah suara-suara yang terdapat dalam program audio untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu.
5. Fade in dan fade out : symbol yang artinya bahwa pada adegan tersebut music masuk secara perlahan (fade in) dan jika music masuk sedang berjalan maka hilangnyapun secara perlahan (fade out).
6. Off mike : situasi dimana suara yang ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan.
7. In-Up-Down-Under-out
Format naskah
Format naskah audio umumnya menggunakan format dua kolom.
1. Hambatan pengembangan dan pembelajran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas, dan perlatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material).
2. Persyaratan isi, tugas dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perileku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.
3. Hambatan dari siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan computer , dan kerakteristik siswa lainya.
4. Pertimbangan lainya adalah tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektivan biaya.
5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula :
a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual & audio visual).
b. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan/atau kegiatan fisik).
c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
d. Pemilihan media utam dan media skunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama). Misalnya, untuk tujuan belajar yang melibatkan penghafalan.
6. Media skunder harus mendapatkan perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan menggunakan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan yang menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari system intruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan inim dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan/dipertunjukan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau memakai perinsip-perinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahamankonsp-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, perinsip, atau generaliasai. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan symbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membentu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televise, misalnya, tepat untuk mempertunjukan proses dan transformasi yang emerlukan manipulasi ruang dan waktu.
3. Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumberdaya lainya untuk memproduksi, tidak terlalu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu lamauntuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Criteria ini menuntun para guru /instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
4. Guru terampil manggunakanya. Ini merupakan salah satu criteria utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakanya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakanya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor slide dan film, computer, dan peralatan canggih lainyatidak akan mempunyai erti apa-apa jika guru belum dapat menggunakanya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.
5. Pengelemp[okan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
Fungsi dari bulletinboard atu paan pengumuman yaitu sebagai media menyampai pesan atau informasi kepada siswa.
Bulletinboard ini pasti dimiliki oleh tiap sekolah-sekolah atau lembaga-lembag pendidikan laainya guna media penyampaian informasi tertulis kepada para siswanya, serta untuk menampung hasil kreatifitas siswa.